Di saat dua pasangan merasakan
kehambaran dalam hubungan, perselingkuhan kerap diambil sebagai jalan
pintas. Mengapa? Menurut penelitian terbaru University of Guelph di
Ontario, Kanada, menemukan alasan di balik perselingkuhan yang ternyata
tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Untuk kaum pria, hal ini terjadi karena
tingkat seksual yang semakin besar membuat mereka berselingkuh. Beda
dengan wanita, yang selalu merasa tidak puas dengan kadar hubungan yang
dimiliki. Jika seorang wanita berada dalam situasi ini, mereka memiliki
2,6 kali kesempatan untuk berselingkuh.
Apapun alasannya, perselingkuhan adalah
hal yang buruk. Rasa penyesalan selalu datang belakangan. Untuk
menutupinya, mereka berharap ada kesempatann kedua.
Berikut adalah 3 alasan pemicu perselingkuhan yang kerap menjadi alasan seorang wanita, seperti yang ditulis dalam Womansday.com:
Suami bersifat kasar
Solusi: Hidup
berdampingan dengan orang yang memiliki sifat kasar tak menjadi alasan
untuk berselingkuh. Hal ini dapat diatasai dengan berkonsultasi dengan
psikiater dan kerabat terdekat untuk membantu menyelesaikan masalah.
Bosan dan tidak bahagia
Solusi: Suasana rumah
tangga yang itu-itu saja mungkin akan menimbulkan rasa bosan pada salah
satu pasangan. Rasa bosan ini akan hilang dengan bertemunya orang baru.
Menemukan pasangan baru bukanlah jalan keluar. Ada baiknya Anda mencoba
menumbuhkan rasa yang hilang. Misalnya, dengan bulan madu kedua.
Suami workaholic
Solusi: Kesibukan di
luar rumah yang dilakukan seorang suami, menimbulkan perasaan sendiri
bagi istrinya. Meski alasan tersebut untuk mencari nafkah. Obat untuk
masalah ini adalah dengan berkomunikasi dan mengungkapkan apa yang Anda
rasakan. Berbicara dengan kepala terbuka dan suasana tenang akan
menjadi solusi untuk menemukan jalan keluar.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar