Keripik
Jadi Solusi "Ringan" Makanan Ringan
MEMULAI
suatu
usaha tak perlu harus berbekal modal yang besar dan sangat unik.
Apalagi bagi Anda yang baru ingin memulai berbisnis. Lihat sekitar
kita dan tangkap apapun peluang bisnis yang bisa Anda kembangkan,
satu di antaranya adalah menjual keripik.
Kenapa keripik? Keripik adalah teman segala suasana, bisa buat teman kerja, ngobrol, menonton tv, makan dan lainyya. Maka bisa dibilang, dimana ada kumpulan orang yang ngobrol, maka selalu ada peluang ditemani keripik dan itu berarti selalu ada peluang untuk berbisnis kerupuk.
Peluang ini yang dibaca Joshie Benedict. Berbekal nekat dan uang Rp500 ribu, dia dan kakaknya mencoba peruntungan bisnis di dunia keripik. Berdua mereka mengambil keripik langsung dari produsen keripik di kawasan Cileduk, Tanggerang, tak jauh dari rumahnya. "Aku ambil keripik macam-macam, ada keripik bawang, keripik kulit sapi, keripik singkong balado, kacang telor, kripik singkong rasa rujak dan lainnya. Komplet dan macem-macem karena pertama kali kita kan waktu itu cuma coba-coba dan belum test pasar apa yang mereka senangi," ujar Joshie beberapa waktu lalu kepada kita.
Bersama kakak perempuannya, mereka bergerilya menembus ketatnya persaingan. Caranya tak perlu susah dan rumit, Joshie menggunakan cara yang paling tradisional, mulut ke mulut. Lewat jaringan pertemanannya di kampusnya. Sedangkan kakaknya menempuh jalur yang berbeda, dititipkan di koperasi kantor."Sederhana, tetapi hasilnya lumayan, tiga bulan pertama sebulan kita bisa laku sekira 30 bungkus per minggu, terus naik terus sampai laku 50 bungkus per minggu," tambah dia.
Berbisnis memang tak selalu dimulai dengan sesuatu yang besar, Joshie menjual keripik-keripik ini dengan harga sekira Rp1.500-Rp2.500 bagi ukuran kecil, sampai Rp5.000 di ukuran lumayan besar. "Untungnya sekira Rp1.000 per bungkus, enggak banyak tetapi lumayan juga, kalau habis semua sebulan bisa dapat untung sampai Rp300 ribu," lanjutnya.
Meskipun merupakan usaha yang sederhana, jangan kira Joshie dan kakak perempuannya ini tak pernah mendapatkan kesulitan dalam berusaha. Mereka pernah merasakan pahit getirnya usaha keripik yang memperkaya pengalamanya saat berbisnis. "Waktu bulan puasa, sepi kan pasti karena orang-orang enggak ngemil. Saya punya ide jualan keripik di masjid habis orang-orang tarawih, ternyata tetep saja sepi, laku cuma dua bungkus, sedih banget waktu itu," cerita Joshie tetapi sambil tertawa mengenang peristiwa itu.
Bukan hanya Joshie dan kakanya, di Indonesia juga sudah ada pengusaha keripik lainnya yang juga sukses, dia adalah Dimas Ginanjar Merdeka atau yang akrab disapa Bob dengan keripik pedas dan super pedasnya Maicih dari Bandung. Di bulan Juni 2010, berawal dari kesenangannya memakan keripik pedas, Bob kemudian memiliki ide membuka usaha keripik pedas. Akhir 2011 ini, semua orang bisa melihat kesuksesan dari bisnis keripik pedas yang kini kerap menjadi buah tangan pelancong dari Bandung.
Dikutip dari laman resmi keripik Maicih.com, Bayu dengan gamblang menceritakan keberhasilan yang diraihnya sekarang ternyata bermula dari jualan di akun twitter. Hanya dengan sosial media, keripik Maicih mulai tersebar di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Medan, Lampung, Jambi dan bahkan Pekanbaru hingga Bali.
Sempat berganti-ganti logo sebagai brand, mulai Juli kemarin, Maicih tampil dengan logo seorang nenek yang tersenyum menggambarkan optimismenya menghadapi dunia. Keunikan keripik Maicih, selai rasa pedasnya yang bertahap mulai dari level 1-10, keripik Maicih asli bernungkus kertas bukan dari plastik seperti kemasan keripik pada umumnya.
Menurut Bob, pemilihan kertas sebagai bungkus digunakan untuk mengedukasi masyarakat pada kelestarian lingkungan. Tak tanggung-tanggung, 20 bungkus paperbag maicih dapat ditukar dengan satu keripik maicih. Gratis! Selain itu, keripik maicih sukses karena kontribusinya pada dunia musik dengan mendukung komunitas indie di kota Bandung.
Mari kreatif berbisnis, ditemani keripik pastinya...
Kenapa keripik? Keripik adalah teman segala suasana, bisa buat teman kerja, ngobrol, menonton tv, makan dan lainyya. Maka bisa dibilang, dimana ada kumpulan orang yang ngobrol, maka selalu ada peluang ditemani keripik dan itu berarti selalu ada peluang untuk berbisnis kerupuk.
Peluang ini yang dibaca Joshie Benedict. Berbekal nekat dan uang Rp500 ribu, dia dan kakaknya mencoba peruntungan bisnis di dunia keripik. Berdua mereka mengambil keripik langsung dari produsen keripik di kawasan Cileduk, Tanggerang, tak jauh dari rumahnya. "Aku ambil keripik macam-macam, ada keripik bawang, keripik kulit sapi, keripik singkong balado, kacang telor, kripik singkong rasa rujak dan lainnya. Komplet dan macem-macem karena pertama kali kita kan waktu itu cuma coba-coba dan belum test pasar apa yang mereka senangi," ujar Joshie beberapa waktu lalu kepada kita.
Bersama kakak perempuannya, mereka bergerilya menembus ketatnya persaingan. Caranya tak perlu susah dan rumit, Joshie menggunakan cara yang paling tradisional, mulut ke mulut. Lewat jaringan pertemanannya di kampusnya. Sedangkan kakaknya menempuh jalur yang berbeda, dititipkan di koperasi kantor."Sederhana, tetapi hasilnya lumayan, tiga bulan pertama sebulan kita bisa laku sekira 30 bungkus per minggu, terus naik terus sampai laku 50 bungkus per minggu," tambah dia.
Berbisnis memang tak selalu dimulai dengan sesuatu yang besar, Joshie menjual keripik-keripik ini dengan harga sekira Rp1.500-Rp2.500 bagi ukuran kecil, sampai Rp5.000 di ukuran lumayan besar. "Untungnya sekira Rp1.000 per bungkus, enggak banyak tetapi lumayan juga, kalau habis semua sebulan bisa dapat untung sampai Rp300 ribu," lanjutnya.
Meskipun merupakan usaha yang sederhana, jangan kira Joshie dan kakak perempuannya ini tak pernah mendapatkan kesulitan dalam berusaha. Mereka pernah merasakan pahit getirnya usaha keripik yang memperkaya pengalamanya saat berbisnis. "Waktu bulan puasa, sepi kan pasti karena orang-orang enggak ngemil. Saya punya ide jualan keripik di masjid habis orang-orang tarawih, ternyata tetep saja sepi, laku cuma dua bungkus, sedih banget waktu itu," cerita Joshie tetapi sambil tertawa mengenang peristiwa itu.
Bukan hanya Joshie dan kakanya, di Indonesia juga sudah ada pengusaha keripik lainnya yang juga sukses, dia adalah Dimas Ginanjar Merdeka atau yang akrab disapa Bob dengan keripik pedas dan super pedasnya Maicih dari Bandung. Di bulan Juni 2010, berawal dari kesenangannya memakan keripik pedas, Bob kemudian memiliki ide membuka usaha keripik pedas. Akhir 2011 ini, semua orang bisa melihat kesuksesan dari bisnis keripik pedas yang kini kerap menjadi buah tangan pelancong dari Bandung.
Dikutip dari laman resmi keripik Maicih.com, Bayu dengan gamblang menceritakan keberhasilan yang diraihnya sekarang ternyata bermula dari jualan di akun twitter. Hanya dengan sosial media, keripik Maicih mulai tersebar di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Medan, Lampung, Jambi dan bahkan Pekanbaru hingga Bali.
Sempat berganti-ganti logo sebagai brand, mulai Juli kemarin, Maicih tampil dengan logo seorang nenek yang tersenyum menggambarkan optimismenya menghadapi dunia. Keunikan keripik Maicih, selai rasa pedasnya yang bertahap mulai dari level 1-10, keripik Maicih asli bernungkus kertas bukan dari plastik seperti kemasan keripik pada umumnya.
Menurut Bob, pemilihan kertas sebagai bungkus digunakan untuk mengedukasi masyarakat pada kelestarian lingkungan. Tak tanggung-tanggung, 20 bungkus paperbag maicih dapat ditukar dengan satu keripik maicih. Gratis! Selain itu, keripik maicih sukses karena kontribusinya pada dunia musik dengan mendukung komunitas indie di kota Bandung.
Mari kreatif berbisnis, ditemani keripik pastinya...
Pisang
Tahu Risol Bisa Raup Rp4,5 Juta per Hari
BERDAGANG
kuliner
seakan tidak ada habisnya. Tidak perlu kuliner mahal yang bertempat
di tempat mewah, rezeki juga mengalir melalui jajanan ringan. Contoh
saja gorengan. Kalau berbicara mengenai gorengan, kita pasti tidak
asing lagi. Hampir di setiap penjuru jalanan Ibu Kota dengan mudahnya
kita akan menemui gorengan.
Contohnya salah satu warung gorengan yang banyak diburu di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dedi Setiadi adalah pemilik warung gorengan tersebut. Dia menjagokan tiga macam gorengan, yakni Pisang Tahu Lapis, dan Risoles. Dari situlah timbul ide menamakan warung gorengannya "Pistales" kepanjangan dari ketiga bahan baku gorengan tersebut.
Lahir dari racikan sang istri yang sejak awal ahli dalam membuat berbagai jenis makanan, terutama kue. Kedai yang bertempat di depan SMA 3 Setiabudi ini ternyata sudah malang melintang di dunia gorengan. Kita pun mampir dan mencoba bertanya pada Dedi, berapa lama tepatnya warungnya telah berdiri. Jawaban yang diberikan Dedi pun cukup mengejutkan. "Baru 30 tahun," katanya berseloroh.
Sebenarnya juga merasa heran, usahanya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Maklum saja, usaha ini berawal dari ketidaksengajaan pada 1977 silam. Awalnya, Dedi didaulat menjadi seorang pengusaha kontraktor. Namun, lambat laun, bisnis kontraktornya tersebut tidak bisa lagi dilanjutkan. Dedi pun banting setir menjadi pedagang gorengan.
Dari ketidaksengajaan tersebut, dan hidup yang terus berjalan, bapak tiga orang anak ini akhirnya mencari cara bagaimana meneruskan hidup. "Awalnya memang sudah di sini (Setiabudi), dan saya jualan tahu lapis. Lambat laun saya mulai nambah dengan jual pisang cokelat dan risoles," katanya.
Saat itu, modal Dedi hanya sekira Rp250 ribu. "Awalnya itu saya sampai diledek tukang pisang. Karena waktu pertama-tama saya beli pisang hanya satu sampai dua sisir. Saya ditanya, untuk dimakan atau dijual, waktu saya jawab dijual saya diledek, dijual kok sedikit sekali," candanya.
Usaha yang awalnya kecil dan hanya mempekerjakan satu orang karyawan ini pun mulai menuai hasil. Tahun kedua, bisnisnya mulai laris manis. Bahkan, dia tidak lagi memesan pisang satu sampai dua sisir kepada penjual pisang. "Saya pesan satu pick-up, tapi mereka tidak bisa menyanggupi," tuturnya.
Diakuinya, awal usahanya ini tidaklah berjalan mulus. Gorengan yang dijual hanya berkisar antara 25-30 buah saja. Namun kini, kedai miliknya mampu menjual hingga ratusan bahkan ribuan buah gorengan setiap harinya. Kenaikan permintaan ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatannya.
"Kalau dihitung pendapatan, tidak bisa secara gamblang. Karena tiap periode nilai uang terus berubah. Paling saya hanya bisa bebicara berapa jumlah yang terjual per hari. Dulu 100-200, meningkat sampai seribuan," katanya lagi.
Dedi membanderol harga jual Rp2.500 untuk pisang cokelat dan Rp4.500 untuk tahu lapis. Pembeli paling banyak memburu tahu lapis. Jika dihitung, maka omzet Dedi bisa mencapai Rp4,5 juta per hari hanya untuk gorengan tahu.
Kedai yang buka setiap Senin hingga Sabtu antara pukul 06.00-18.00 WIB ini, menurutnya sudah tidak asing lagi untuk sebagian orang. Bahkan, dia mengungkapkan kalangan artis pun sudah menjadi pelangganya.
"Pokoknya selebritis siapa yang tidak kenal pistales?" selorohnya sambil menyebutkan nama sejumlah artis seperti Sophia Latjuba, Krisdayanti, serta sederet artis papan artis lainnya.
Seiring berjalannya waktu, dia kian mantap berbisnis kudapan ini. Dia pun berencana akan membuka cabang baru di 2012. Loaksi yang dipilihnya masih kawasan tengah kota sekitar Blok M. "Investasinya Rp450 juta-Rp500 juta. Saya ingin konsepnya seperti cafe," harapnya.
Kesuksesannya untuk menjajakan pistales ini pun sudah dilirik beberapa investor. Mereka menawarkan dirinya untuk bermitra dengan membuka pistales dalam skala bisnis yang lebih besar atau menggunakan konsep franchise. Namun dia menolak dengan alasan yang cukup simple. "Cokelat itu mudah dibuat dan dicampurnya. Saya tidak mau karena ingin menjaga rasa dan kualitas. Istri saya memang benar-benar sangat menjaga resepnya," katanya lagi.
Terakhir, dia pun membeberkan kunci kesuksesannya dalam berusaha. Yaitu, jaga kualitas bahan serta rasa. Jaga dengan tangan sendiri dan pastikan memiliki " gaya " dari apa yang dilakukan. "Kita juga harus rajin, ulet, sabar, karena usaha kuliner baru bisa dilihat hasilnya satu sampai dua tahun kemudian,"
Contohnya salah satu warung gorengan yang banyak diburu di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan. Dedi Setiadi adalah pemilik warung gorengan tersebut. Dia menjagokan tiga macam gorengan, yakni Pisang Tahu Lapis, dan Risoles. Dari situlah timbul ide menamakan warung gorengannya "Pistales" kepanjangan dari ketiga bahan baku gorengan tersebut.
Lahir dari racikan sang istri yang sejak awal ahli dalam membuat berbagai jenis makanan, terutama kue. Kedai yang bertempat di depan SMA 3 Setiabudi ini ternyata sudah malang melintang di dunia gorengan. Kita pun mampir dan mencoba bertanya pada Dedi, berapa lama tepatnya warungnya telah berdiri. Jawaban yang diberikan Dedi pun cukup mengejutkan. "Baru 30 tahun," katanya berseloroh.
Sebenarnya juga merasa heran, usahanya bisa bertahan hingga puluhan tahun. Maklum saja, usaha ini berawal dari ketidaksengajaan pada 1977 silam. Awalnya, Dedi didaulat menjadi seorang pengusaha kontraktor. Namun, lambat laun, bisnis kontraktornya tersebut tidak bisa lagi dilanjutkan. Dedi pun banting setir menjadi pedagang gorengan.
Dari ketidaksengajaan tersebut, dan hidup yang terus berjalan, bapak tiga orang anak ini akhirnya mencari cara bagaimana meneruskan hidup. "Awalnya memang sudah di sini (Setiabudi), dan saya jualan tahu lapis. Lambat laun saya mulai nambah dengan jual pisang cokelat dan risoles," katanya.
Saat itu, modal Dedi hanya sekira Rp250 ribu. "Awalnya itu saya sampai diledek tukang pisang. Karena waktu pertama-tama saya beli pisang hanya satu sampai dua sisir. Saya ditanya, untuk dimakan atau dijual, waktu saya jawab dijual saya diledek, dijual kok sedikit sekali," candanya.
Usaha yang awalnya kecil dan hanya mempekerjakan satu orang karyawan ini pun mulai menuai hasil. Tahun kedua, bisnisnya mulai laris manis. Bahkan, dia tidak lagi memesan pisang satu sampai dua sisir kepada penjual pisang. "Saya pesan satu pick-up, tapi mereka tidak bisa menyanggupi," tuturnya.
Diakuinya, awal usahanya ini tidaklah berjalan mulus. Gorengan yang dijual hanya berkisar antara 25-30 buah saja. Namun kini, kedai miliknya mampu menjual hingga ratusan bahkan ribuan buah gorengan setiap harinya. Kenaikan permintaan ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatannya.
"Kalau dihitung pendapatan, tidak bisa secara gamblang. Karena tiap periode nilai uang terus berubah. Paling saya hanya bisa bebicara berapa jumlah yang terjual per hari. Dulu 100-200, meningkat sampai seribuan," katanya lagi.
Dedi membanderol harga jual Rp2.500 untuk pisang cokelat dan Rp4.500 untuk tahu lapis. Pembeli paling banyak memburu tahu lapis. Jika dihitung, maka omzet Dedi bisa mencapai Rp4,5 juta per hari hanya untuk gorengan tahu.
Kedai yang buka setiap Senin hingga Sabtu antara pukul 06.00-18.00 WIB ini, menurutnya sudah tidak asing lagi untuk sebagian orang. Bahkan, dia mengungkapkan kalangan artis pun sudah menjadi pelangganya.
"Pokoknya selebritis siapa yang tidak kenal pistales?" selorohnya sambil menyebutkan nama sejumlah artis seperti Sophia Latjuba, Krisdayanti, serta sederet artis papan artis lainnya.
Seiring berjalannya waktu, dia kian mantap berbisnis kudapan ini. Dia pun berencana akan membuka cabang baru di 2012. Loaksi yang dipilihnya masih kawasan tengah kota sekitar Blok M. "Investasinya Rp450 juta-Rp500 juta. Saya ingin konsepnya seperti cafe," harapnya.
Kesuksesannya untuk menjajakan pistales ini pun sudah dilirik beberapa investor. Mereka menawarkan dirinya untuk bermitra dengan membuka pistales dalam skala bisnis yang lebih besar atau menggunakan konsep franchise. Namun dia menolak dengan alasan yang cukup simple. "Cokelat itu mudah dibuat dan dicampurnya. Saya tidak mau karena ingin menjaga rasa dan kualitas. Istri saya memang benar-benar sangat menjaga resepnya," katanya lagi.
Terakhir, dia pun membeberkan kunci kesuksesannya dalam berusaha. Yaitu, jaga kualitas bahan serta rasa. Jaga dengan tangan sendiri dan pastikan memiliki " gaya " dari apa yang dilakukan. "Kita juga harus rajin, ulet, sabar, karena usaha kuliner baru bisa dilihat hasilnya satu sampai dua tahun kemudian,"
Bermodal
Rp90 Ribu, Manisan Ceremai Raup Untung Hingga Rp1 Juta
KEPULAUAN
SERIBU
- Siapa tak suka
manisan, sudah enak, legit, dan bisa dijadikan kudapan dikala
senggang. Apalagi bila buahnya manis dan segar, manisan pun bisa
disimpan hingga lebih dari dua bulan.
Namun, tahukah Anda bila buah ceremai ternyata bisa dijadikan manisan. Terdorong oleh kebutuhan hidup dan sekadar membuat dapur ngebul, masyarakat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, memanfaatkannya menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Sang pemilik usaha manisan buah ceremai, Indah, saat berbincang, mengatakan bila modal yang dikeluarkan untuk membuat manisan ini hanya sebesar Rp90 ribu. Usaha yang dijalankan selama setahun dua kali ini memang diakuinya musiman, namun keuntungannya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Biasanya kami jual hanya dua kali dalam setahun. Sudah jadi tradisi ya, biar keuntungannya tipis, tapi lumayan lah buat bantu-bantu ngisi dapur. Modalnya juga enggak terlalu besar, tipis memang untungnya, tapi lumayan lah," ceritanya sembari melayani pengunjung.
Indah menceritakan, untuk membuat manisan ceremai tersebut, dirinya hanya membutuhkan bahan baku buah ceremai dan gula pasir. Dia membeli buah ceremai dari pulau seberang biasanya hingga tiga ember, di mana harga per embernya sebesar Rp15 ribu. Lalu dia akan membagi rejekinya kepada orang lain untuk menggiling buah tersebut yang jasanya dihargai Rp15 ribu.
"Saya bisa bikin sendiri sebenarnya, tapi saya mau bagi-bagi rejeki buat orang lain, jadi saya pakai jasa orang lain buat menggiling. Habis beli buah ceremai emberan, ya nanti baru digiling ramai-ramai," tukas wanita beranak dua ini.
Nantinya, usai buah ceremai digiling, barulah ditaruh di dalam boks, yang dijual sebesar Rp6.000. Adapun dalam sekali giling, dia bisa mendapatkan sebanyak 20 boks. Selanjutnya, dia menjelaskan, manisan buah ceremai yang sudah jadi dihargainya sebesar Rp8.000 per toples untuk dipasarkan, serta bisa bertahan hingga dua bulan.
"Harganya cuma Rp8.000 saja. Kalau sudah jadi, saya bisa sampai menjual ratusan toples. Dijualnya juga buat para wisatawan sama warga sekitar sini," tandas Indah.
Namun demikian, dia mengakui jika omzet penjualan manisan buah ceremai ini tidaklah besar. Dirinya pun bersyukur jika keuntungannya itu bisa menghidupi keluarganya, di samping dia sudah membuka toko kelontong sendiri.
"Yah, Rp90 ribu memang modalnya, tapi Alhamdullilah sudah bisa balik modal. Sekali bikin bisa dapat 20 boks, satu boksnya Rp6 ribu, untungannya bisa sampai Rp1 jutaan, kadang di bawah itu. Soalnya ini kan buah musiman,"
Namun, tahukah Anda bila buah ceremai ternyata bisa dijadikan manisan. Terdorong oleh kebutuhan hidup dan sekadar membuat dapur ngebul, masyarakat di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, memanfaatkannya menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Sang pemilik usaha manisan buah ceremai, Indah, saat berbincang, mengatakan bila modal yang dikeluarkan untuk membuat manisan ini hanya sebesar Rp90 ribu. Usaha yang dijalankan selama setahun dua kali ini memang diakuinya musiman, namun keuntungannya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Biasanya kami jual hanya dua kali dalam setahun. Sudah jadi tradisi ya, biar keuntungannya tipis, tapi lumayan lah buat bantu-bantu ngisi dapur. Modalnya juga enggak terlalu besar, tipis memang untungnya, tapi lumayan lah," ceritanya sembari melayani pengunjung.
Indah menceritakan, untuk membuat manisan ceremai tersebut, dirinya hanya membutuhkan bahan baku buah ceremai dan gula pasir. Dia membeli buah ceremai dari pulau seberang biasanya hingga tiga ember, di mana harga per embernya sebesar Rp15 ribu. Lalu dia akan membagi rejekinya kepada orang lain untuk menggiling buah tersebut yang jasanya dihargai Rp15 ribu.
"Saya bisa bikin sendiri sebenarnya, tapi saya mau bagi-bagi rejeki buat orang lain, jadi saya pakai jasa orang lain buat menggiling. Habis beli buah ceremai emberan, ya nanti baru digiling ramai-ramai," tukas wanita beranak dua ini.
Nantinya, usai buah ceremai digiling, barulah ditaruh di dalam boks, yang dijual sebesar Rp6.000. Adapun dalam sekali giling, dia bisa mendapatkan sebanyak 20 boks. Selanjutnya, dia menjelaskan, manisan buah ceremai yang sudah jadi dihargainya sebesar Rp8.000 per toples untuk dipasarkan, serta bisa bertahan hingga dua bulan.
"Harganya cuma Rp8.000 saja. Kalau sudah jadi, saya bisa sampai menjual ratusan toples. Dijualnya juga buat para wisatawan sama warga sekitar sini," tandas Indah.
Namun demikian, dia mengakui jika omzet penjualan manisan buah ceremai ini tidaklah besar. Dirinya pun bersyukur jika keuntungannya itu bisa menghidupi keluarganya, di samping dia sudah membuka toko kelontong sendiri.
"Yah, Rp90 ribu memang modalnya, tapi Alhamdullilah sudah bisa balik modal. Sekali bikin bisa dapat 20 boks, satu boksnya Rp6 ribu, untungannya bisa sampai Rp1 jutaan, kadang di bawah itu. Soalnya ini kan buah musiman,"
Usaha Sempoa Dirumah Sendiri
1.Bisnis
ini dimulai tahun 2011, saat dia melihat ada masalah pada anak2 yang
kurang bisa berkonsentrasi dalam pelajaran di sekolah
2.Dia
berpikir, kalau saja ada cara untuk mengatasi masalah kurang
konsentrasi pada anak pasti banyak peminat
3.Satu
hari tanpa disengaja dia ketemu sama temennya yg pernah belajar
aritmatika di luar negeri, LOA neh
4.
Dari temennya itu dia dapet informasi bahwa ilmu mental aritmatika
selain bisa buat anak berhitung cepat juga melatih anak
berkonsentrasi
5.Singkat
cerita dia gandeng temennya yang ahli aritmatika itu untuk buka
bisnis kursus sempoa
6.Nah
dia udah buktikan untuk buka usaha ga perlu nunggu ahli dulu, cari
aja orang yg sudah ahli jadi cepet bukanya :)
7.
Karena usah ini memberiakan solusi buat masalah orang lain, maka
usahanya langsung rame
8.
Awal-awal buka, siswa dia sekitar 70 an orang, dengan spp 175 ribu/bl
maka omset dia sekitar 12,250.000, wuihh sedap juga ya :)
9.
Setelah di kurangi gaji guru dan biaya lain2, katanya keuntungan dia
sekitar 8 juta an
10.Karena
banyak yg minta kerjasama, akhirnya awal tahun 2012 mulai di mitrakan
11.
Saat ini mitra dia ada sekitar 17 an yg tersebar di Surabaya,
Banyuwangi, cirebon, banjarmasin, sulawesi, sidoarjo dan malang
12.Katanya
untuk jadi mitra dia, cukup dengan modal sekitar 8 juta an dan
katanya bisa balik modal 2 sampe 3 bulan
13.
Beberapa mitra dia ada ibu rumah tangga yang memanfaatkan ruang tamu
atau garasinya untuk buka kursus sempoa ini
14.Total
siswa dia diseluruh cabang saat ini 685 orang, karena spp tiap2
cabang berbeda maka omset dia sekitar 80 juta an, wuihh mantep ya
15.Dari
cabang yang dia kelola sendiri dan royalty dari mitra, saat ini
penghasilan bersih dia tiap bulan sekitar 12 juta an, sedaaap
16.
Yang gaji dibawah 12juta dan anaknya ga ke urus krn sibuk kerja, udah
buka sempoa aj sana di ruang tamu atau garasi :)
Peluang
Bisnis Daur Ulang Kertas Koran Bekas
Peluang
bisnis bisa didapatkan darimana saja idenya, bahkan dari segepok
kertas koran bekas bisa dimanfaatkan sebagian orang-orang yang
kreatif sehingga menghasilkan profit bisnis yang bisa menjadi sumber
penghasilan tambahan bahkan bisa menjadi sumber pendapatan utama.
Peluang
bisnis mengolah kertas bekas bisa dibilang menjadi salah satu
industri kreatif yang modalnya sedkit namun bisa menghasilkan profit
yang lumayan besar. Silahkan perhatikan video dibawah ini, sebuah
kisah pebisnis koran bekas yang bisa memanfaatkan peluang bisnis yang
ada menjadi sebuah usaha bisnis kreatif yang lumayan menarik.
Barang-barang
apa saja yang bisa diproduksi kertas koran bekas? sangat banyak mulai
dari kerajinan prototype bunga, kotak pensil, kotak perhiasan, ssmpul
album photo, tas dan masih banyak lagi peluang bisnis yang bisa
digali dari segepok kertas koran bekas tersebut.
Saya
tidak akan mengulas panjang lebar mengenai peluang bisnis daur ulang
kertas koran bekas tersebut, hanya saja ini merupakan kesempatan bagi
siapa saja yang bisa kreatif dan menangkapnya sehingga bisa menjadi
nilai tambah bagi siapa saja yang berhasil menjalankannya.
Semoga
peluang bisnis daur ulang kertas bekas ini bisa menjadi inspirasi
bagi kita semua untuk selalu berusaha dan mengembangkan kreatifitas
untuk menjadi pebisnis yang handal dan unggul untuk berkompetisi.
Jangan ragu untuk mencari dan memanfaatkan berbagai peluang bisnis
yang ada disekitar kita. Semoga sukses dan salam peluang usaha.
Peluang
Usaha Jual Busana Muslim Modal Nekat Hasil Berlipat
Seseorang
di salah satu Kota di Solo, dia mengatakan bahwa dia memanfaatkan
Peluang Usaha baru yaitu berjualan busana muslim, padahal dia
kesehariannya bergelut sebagai karyawan salah satu perusahaan ekspor
furniture, sangat jauh dari aktivitas kesehariannya.
Peluang
Usaha jualan busana muslim ini menjadi salah satu kegiatan
sampingannya dan ternyata profitnya malah berlipat melebihi gaji dia
sebagai karyawan. Bagiaman ga besar? lha wong jualnya di Hongkong,
luar biasa… sudah berhasil sampai keluar negeri, apa sih resepnya?
Ternyata yang pertama kali yaitu dia memang pintar menangkap Peluang
Usaha ini, ketika dia berkenalan dengan salah satu orang yang tinggal
di Hongkong ( orang Indonesia juga ) dan disana ternyata orang ini
berkumpul dg para WNI yg sering mengadakan pengajian bersama, dan ini
menjadi Peluang Usaha buat dia dan akhirnya memutuskan utk menangkap
Peluang Usaha jualan muslim di komunitas mereka tersebut.
mengawalinya,
dia memang pintar memanfaatkan Peluang Usaha ini, dia akhirnya
memutuskan untuk memulai Peluang Usaha ini dengan membeli grosir di
beberapa toko busana muslim di area Tanah Abang Jakarta.
Dan
sampai sekarang masih jalan malah ingin menambah produknya lagi, dan
terakhir kontak dengan penulis dia butuh investor untuk memperluas
Peluang Usaha ini. Dari cerita diatas penulis ingin mengatakan, dari
latar belakng apapun apabila kita bisa menangkap Peluang Usaha
disekitar kita, maka akan bermanfaat jika kita memang bener bener
bisa memanfaatkan Peluang Usaha tersebut.
Oleh
karena itu, Anda yang masih menjadi karyawan, PNS, ataupun bahkan
pengangguran, silahkan tangkap Peluang Usaha disekitar Anda, jemput
mereka dan jadikan Peluang Usaha Mandiri tersebut sebagai pemicu
kesuksesan anda. Semoga Bermanfaat, Salam Usaha Mandiri
Peluang
Usaha Cuci Mobil Panggilan
Peluang
usaha cuci mobil seperti biasa yang menyediakan tempat khusus untuk
mencucinya sudah hal yang biasa, bagaimana kalo mencuci mobil tanpa
menyediakan tempat sendiri? yaitu memakai tempatnya pemilik mobil?
hehe… jelas lebih hemat biaya pengadaan tempat pastinya. Nah hal
ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Cuci mobil panggilan
merupakan salah satu bisnis usaha yang cukup kreatif saat ini, anda
bisa mencobanya dan hanya memerlukan sedikit modal dibanding harus
meneydiakan tempat secara khusus, belum lagi lokasi tempat yang harus
strategis tentunya modal menjadi besar dan tidak hemat. Lalu
bagaimana peluang usaha yang satu ini bekerja? marilah kita bahas
sedikit mengenai kesempatan bisnis usaha tersebut.
Lalu
bagaimana memulai peluang usaha cuci mobil panggilan ini ? ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulainya, konsekuensi
jika kita tidak mempunyai tempat dan harus mobile door to door ke
konsumen, maka kita harus siap siap angkut-angkut perlatan semisal
mini compresor, penyedot air mini, selang dan semecamnya intinya
perlataan yang dibutuhkan untuk mencuci mobil namun yang cukup
simpel, cari yang ukurannya tidak terlalu besar sehingga bisa
diangkut dengan lebh mudah.
Bagaimana
dengan tenaga untuk menjalankan peluang usaha ini? anda bisa membayar
karyawan dengan sistem bagi hasil, misalnya biaya cuci mobil 10.000
maka buat karyawan 2000 dan sisanya untuk membeli beberapa peralatan
misalnya sabun khusus cuci mobil dan juga biaya transportasi
sehari-hari. Atau untuk tahap awal sambil survey dan melihat prospek
kedepannya anda bisa turun tangan sendiri.
Bagaimana
jalanya peluang usaha cuci mobil panggilan ini tidak telepas dari
peran promosi usaha tersebut. Anda harus lebih cerdik dan kreatif
supaya usaha cuci mobil anda bisa dikenal lebih jauh lagi dan juga
mendapat pelanggan. Buatlah brosur yang menarik, warna warni dan
jelas servis layanan dan juga harga yang tercantum di brosur
tersebut. Sebarkan di daerah daerah perumahan atau daerah mana saja
yang sekiranya cukup strategis untuk mempromosikan usaha cuci mobil
anda tersebut. Getok tular atau promosi dari mulut ke mulut menjadi
salah satu promosi yang cukup handal dan ini biasa dilakukan oleh
konsumen yang suka dan puas dengan hasil pekerjaan anda, oleh karena
itu pekerjaan cuci mobil yang anda lakukan harus baik hasilnya,
jangan terburu-buru untuk kejar omset saja karena akan berakibat
kurang bagus hasilnya dan konsumen tidak puas maka akan kapok dan
tidak lagi mau memanggil dan meminta servis cuci mobil dari anda.
Maka hati-hatilah dalam hal ini. Apabila konsumen puas maka bukan
tidak mungkin mereka akan bilang ke tetangga teman dan kolega mereka.
Mungkin
hanya sedikit saja gambaran cerita mengenai peluang usaha cuci mobil
panggilan. Semoga bisa menjadi inspirasi peluang bisnis yang bisa
dijadikan pilihan bagi anda yang sedang mencari peluang usaha sampai
saat ini. Selamat mencoba dan semoga sukses.
Peluang
Usaha Cuci Motor
Peluang
Usaha cuci motor bisa di bilang sebuah Peluang Usaha yang cukup
menarik juga untuk di coba. Peluang Usaha ini tidak membutuhkan skill
yang mumpuni dalam arti ga perlu ijazah sarjana, namun tinggal
kreativitas anda saja. Sangat banyak kendaraan bermotor saat ini yang
bermunculan dan tentunya kebutuhan kebersihan masing masing pengguna
motor untuk motor mereka tentu saja meningkat juga, dan ini dalah
sebuah Peluang Usaha.
Apakah
anda berani mencoba Peluang usaha ini ? Bagiaman tips dan triknya ?
begini ceritanya ..
Pertama
tama jika anda ingin mengakap Peluang Usaha cuci motor ini, anda
harus survei lokasi, tentukan lokasi yang ramai dlam arti
mungkin lingkungan tersebut lingkungan sekitar kampus, sekolahan,
atapun tempat kerja yang memang banyak dilalui lau lalang kendaraan
bermotor. Anda butuh lahan sekitar 10-15 meter Persegi saya rasa
sudah sangat cukup. Peralatan yang harus disiapkan pun tidak terlalu
banyak, mesin pompa air dan kompresor secara modal hanya itu selain
anda juga harus membeli shampo motor.
Cobalah
ajak kawan anda ataupun rekan anda untuk bisa membantu dalam hal ini,
bisa berbagi profit ataupun anda bayar mereka, penulis rasa dg
sharing profit maka bisa memberi semanagt bagi karyawan atau rekan
kita yang turut membantu cuci motor tersebut. Misalnya harga cuci
motor Rp.8000 maka buat pencucinya Rp.3000 dan buat anda dan membeli
bahan baku Rp.5000. hal ini bisa anda pikirkan dengan banyaknya
konsumen nantinya, jadi bisa berubah seewaktu waktu.
Bukankah
ini Peluang Usaha yang cukup menarik ? jika anda serius menangkap
Peluang Usaha ini, yang perlu anda perhatikan juga adalah nilai value
added services misalnya saja.. ruang tunggu konsumen anda
sediakan air putih/ mineral gelasan, anda sediakan free hotspot
sekarang ini internet unlimited murah kecepatan tinggi , dan anda
bisa menjual produk lainnya disitu semcama asesoris motor dan
lainnya. Sungguh Peluang Usaha yang sangat bisa dilakukan oleh siapa
saja, intinya Peluang Usaha ini harus anda lakukan dengan Niat Usaha
sebelumnya . Semoga Berhasil …
APA
ITU PTC ? --> Usaha ringan
PTC,
singkatan dari Paid To Click adalah sebuah website yang memberikan
program bisnis/ kerja di internet dan membayar setiap membernya untuk
setiap klik iklan yang disediakan dan menunggu beberapa detik untuk
melihat iklan yang mucul hingga ada tanda khusus bahwa telah berhasil
melakukan perintah klik tersebut. Biasanya tanda yang muncul berupa
tanda conteng ()
atau tulisan done, dan lain-lain. Setelah itu baru anda diijinkan
mengklik link iklan yang lain.
Kenapa
PTC Membayar
Logikanya,
Setiap member mengklik link yang diberikan di situs PTC, maka
terbukalah satu halaman baru dan pasti munculah sebuah iklan website
tertentu. Dan dari situlah pemilik program PTC mendapatkan uang dari
pemasang iklan untuk membayar membernya.
Dalam
hal ini, pemasang iklan untung karena produknya diketahui oleh banyak
orang, terutama oleh member PTC yang tersebar di seluruh dunia.
Sedangkan Pemilik PTC untung karena dia dibayar untuk mengiklankan
sebuah barang. Dan adapun member yaitu kita lebih untung lagi, karena
selain dibayar oleh pemilik program PTC, juga untung mendapatkan
banyak pengetahuan dari iklan-iklan yang ditampilkan. Bahkan tidak
sedikit dari member PTC yang akhirnya tertarik dengan iklan yang
diberikan.
Berapa
Komisinya
Rata-rata
program PTC memberikan komisi pada setiap klik antara 1-2 sen (1 US$
= 100 sent), namun masing-masing situs PTC mempunyai ketentuan yang
beragam dalam memberikan jumlah komisi kepada membernya. Untuk jumlah
iklan yang bisa diklik perhari juga bervariasi, malah kadang tidak
ada sama sekali, untuk standar 10 iklan perhari. Jika anda
mengupgrade keanggotaan anda, maka link iklan yang diberikan kepada
anda pun juga lebih banyak, dan itu ladang uang bagi anda.
Ada
juga sebagian PTC yang hanya memberikan 0,001 dolar atau sepersepuh
sen setiap kliknya, namun jumlah iklan yang diberikan sangat banyak
sekali. Dan penulis menyarankan untuk tidak mengikuti yang ini,
karena anda akan mengalami fase melelahkan dan membetekan jika ikut
yang ini.
Jika
anda menarik member lain (referral) maka anda akan mendapatkan 1-2
dolarjuga (*tergantung kebijakan setiap PTC) dari setiap klik yang
dilakukan oleh member tersebut dan tentunya anda akan mendapatkan
komisi double setiap harinya. Jika anda mempunyai 10 referral maka
sepuluh kali lipat juga komisi anda yang anda dapatkan. Sebagai
catatan bahwa hasil yang diberikan kepada referral tidak terkurangi
sedikitpun atas komisi berganda tersebut. Karena pada umumnya semua
member PTC menjadi referral orang lain dan juga mempunyai referral
dan tidak ada yang dirugikan dalam hal ini.
Seberapa
banyak komisi yang anda dapatkan dalam program PTC tergantung
keaktifan anda. Semakin sering anda log in dan mengklik iklan, maka
semakin banyak dolar yang anda dapatkan. Semakin banyak referral
anda, maka semakin banyak juga komisi anda. Berikut ilustrasi
perhitungannya:
¨
Setiap klik $ 0,01
¨ Klik anda setiap hari 10 kali (10 X 0.01) = $ 0.10
¨ 10 referral klik 10 kali setiap hari (10 X 10 X 0.01)=$ 1
¨ Komisi dalam sehari berarti = $ 1.10
¨ Komisi setiap bulan = $ 33
¨ Klik anda setiap hari 10 kali (10 X 0.01) = $ 0.10
¨ 10 referral klik 10 kali setiap hari (10 X 10 X 0.01)=$ 1
¨ Komisi dalam sehari berarti = $ 1.10
¨ Komisi setiap bulan = $ 33
$
33 dalam satu bulan, satu program PTC dan hanya 10 refferal. Coba
banyangkan jika anda mengikuti 10 PTC dan punya puluhan referral. Waw
dalam 1 tahun, anda bisa membeli mendapatkan apa yang anda inginkan.
Program PTC yang sangat digemari oleh para pebisnin online ini
menggunakan Alat Pembayaran online yaitu Paypal, Alertpay dan e Gold.
Dan kebanyakan menggunakan Paypal dan Alertpay.
Setiap
program PTC mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan batas
minimum komisi yang dapat ditarik ke rekening pembayaran online anda.
Namun pada umumnya batas minumnya 5 hingga 10 dolar(ada juga yang
hanya 2 dolar saja bahkan tak ada batas minimum). Jadi ketika komisi
anda sudah mencapai angka itu, anda bisa menarik komisi anda.
Kebutuhan waktu Untuk mengerjakan program ini, selain kita tidak
membutuhkan skill juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Kita hanya
memerlukan 5 menit saja perhari perprogram, dengan catatan waktu 30
detik perhalaman (10 X 30 sec. = 300 sec/ 5 menit).
Waah mantapp nih peluangnya
BalasHapus