Jumat, 08 Juni 2012

0 Menilik Tren Tas 'Branded'

Tren fashion selalu berubah apalagi kalau kita bicara pakaian. Selalu saja ada yang baru di tiap musim. Tapi, hal ini tidak berlaku pada tren tas yang saat ini sedang digilai para wanita. Sebut saja Hermes, Louis Vuitton, Chanel, atau Celine. Baik yang asli maupun palsu.

"Perputaran tren tas itu lambat seperti aksesori. Bahkan, orang-orang justru lebih suka cari yang model klasik daripada yang baru," ujar Fitria Yusuf, penulis buku "Hermes Temptation", ketika ditemui VIVAlife.

Menurutnya, tas sebagai pelengkap gaya hidup dan penampilan baru berkembang di zaman modern. Orang sangat mementingkan penampilan untuk menunjang status sosial.

"Sebenarnya, tas itu sudah ada, bahkan dari zaman Victorian. Mereka pakai tas yang ada sisir dan tempat bedaknya. Tapi, dulu mereka menggunakan tas berdasarkan kegunaan, kalau sekarang tas itu lebih ke fashion," ujar Fitria

Tas ChanelTas mulai menjadi tren ketika banyak desainer berlomba-lomba menggandeng produsen tas untuk melengkapi rancangan mereka. Tercatat, tas Chanel sudah muncul sejak tahun 30-40an.

Sedangkan, Hermes sudah membuat tas di tahun 20-an, tapi baru booming pada tahun 50-an berkat Grace Kelly. Ia menggunakan tas untuk menutupi kehamilannya dari aksi paparazzi.

"Sejak saat itu, desainer memanfaatkannya untuk menciptakan term the it back. LV dipegang oleh Marc Jacobs, Hermes waktu itu dipegang oleh Jean Paul Gaultier, tas pun jadi booming," ujar Fitri. Sekarang, tas mulai menjadi bagian dari gaya hidup penunjang penampilan. Orang pun bisa melihat penampilan sebagai kesatuan dari tata rias, pakaian, sepatu, dan juga tas.

Menurut Fitria, perputaran tren fashion tak hanya dipengaruhi oleh kegilaan para desainer dalam menciptakan rancangan pada tas. Banyak hal yang dapat memengaruhinya, seperti kondisi perekonomian dunia.

"Tas akan banyak diproduksi kalau current affair-nya bagus," kata Fitria.

Tak heran, kalau perekonomian sedang bagus pasti banyak penggila tas akan rela menghabiskan uangnya demi sebuah tas mengingat harganya yang bombastis. Tren tas juga dipengaruhi oleh tren busana yang sedang banyak digandrungi, film seperti "Sex and the City" yang banyak menampilkan tas-tas bermerek, musik, lifestyle, bahkan produsen material.

"Sebenarnya, produsen material itu mengambil bagian yang paling penting dalam penciptaan tren. Banyak desainer sebelum membuat tas menghadiri pameran material," kata Fitria.

Misalnya, ia menambahkan, produsen material menciptakan bahan-bahan ramah lingkungan. Itu karena, saat ini gaya hidup ramah lingkungan sedang banyak diminati. Jadi, desainer pun terpengaruh untuk menciptakan produk fashion dengan material yang ramah lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Darwis Cahyono Copyright © 2012 - |- Template Edit by Kampus Batik - |- Sponsor by Ilmu Ampuh